Pagi ini aku terbangun tepat pukul 1:09. Perut lapar, meraung2 meminta makanan. Spontan mata terbuka dan kaki berjalan sendiri menuju lemari makan. Hmmm.., ada ikan (entah apa namanya) dengan bumbu sambal dan sayur (gak tau sayur apa), lumayan untuk membungkam perut yang sedari tadi meraung2.
Isi piring gak begitu bersih, masih ada sisa sedikit nasi dan ampas2 ikannya. Aku berbaring diatas kursi ruang tamu, kutatap foto yang oleh ayah ku di susun mulai dari atas; orang tua dari ayah dan ibu ku, Pekak dan Ninik serta Opa dan Oma, dibawahnya ke 2 orang tua ku, lalu aku dan 3 kaka ku. Selintas berpikir, sudah berapa lama aku tidak melakukan apa-apa? Hmm.. hampir setahun, tidak kuliah, bekerja, atau apa pun. I'm doing nothing. Selama hampir setahun hanya menunggu tes masuk PTN dan yang ku incar adalah UI , tapi sayang gak lolos. Aku lolos di Gadjah Mada. Tapi aku bersyukur. Sempat berpikir untuk menunggu satu tahun lagi. "Hahahaha..." aku cuma ketawa dalam pikiran ku. Apa aku mau menyia-nyiakan lagi umur ku? Tidak lagi. Ya, tidak untuk ke-2 kalinya. Aku terima nasib. Paling tidak, aku akan kuliah di salah satu universitas terbaik negeri ini.
Kuliah? hmm... kenapa harus? aku pernah baca buku, judulnya "Bob Sadino: 'mereka bilang saya gila!' aku tidak begitu tau siapa dia, yang ku tau dia orang kaya. Dalam biografinya yang kubaca, dia pernah merasakan bangku kuliah di UI Hukum, tapi dia tinggalkan. Sekarang dia menjadi seorang entrepreneur dengan kekayaan melimpah. Dalam bukunya dia mengatakan, "kalau mau sukses dan kaya, tinggalkan kuliah mu!" kira2 begitu dia mengatakan. Aku tersentak, kurasa benar apa yang dikatakan olehnya, tapi cita-citaku bukan menjadi seorang wiraswasta. Cita-citaku adalah menjadi seorang Presiden. Kalau ingin jadi orang kaya yang sukses dan banyak uangnya, aku tak perlu kuliah. Kalau aku kuliah cuma buang2 uang, lebih baik aku menciptakan suatu usaha, seperti Om Bob yang memulai dengan menjual telur ayam negeri keliling yang sekarang berkembang menjadi perusahaan besar. Tapi menjadi entrepreneur bukanlah apa yang aku inginkan. Aku ini seorang intelektual muda dan yang ku tau kampus adalah tempat yang menjadi pusat dimana inetelek2 muda dari penjuru negeri ini berkumpul. Dari kampuslah aku merasa bisa saling tukar pikiran dengan para intelek2 muda lainnya dan mengembangkan pola pikirku. Seorang intelek tidak butuh uang banyak, tugas intelektual adalah membangun negeri ini dengan pikiran-pikirannya. Untuk itu lah aku ingin kuliah dan bertemu dengan teman-teman intelek muda lainnya di kampus....
Isi piring gak begitu bersih, masih ada sisa sedikit nasi dan ampas2 ikannya. Aku berbaring diatas kursi ruang tamu, kutatap foto yang oleh ayah ku di susun mulai dari atas; orang tua dari ayah dan ibu ku, Pekak dan Ninik serta Opa dan Oma, dibawahnya ke 2 orang tua ku, lalu aku dan 3 kaka ku. Selintas berpikir, sudah berapa lama aku tidak melakukan apa-apa? Hmm.. hampir setahun, tidak kuliah, bekerja, atau apa pun. I'm doing nothing. Selama hampir setahun hanya menunggu tes masuk PTN dan yang ku incar adalah UI , tapi sayang gak lolos. Aku lolos di Gadjah Mada. Tapi aku bersyukur. Sempat berpikir untuk menunggu satu tahun lagi. "Hahahaha..." aku cuma ketawa dalam pikiran ku. Apa aku mau menyia-nyiakan lagi umur ku? Tidak lagi. Ya, tidak untuk ke-2 kalinya. Aku terima nasib. Paling tidak, aku akan kuliah di salah satu universitas terbaik negeri ini.
Kuliah? hmm... kenapa harus? aku pernah baca buku, judulnya "Bob Sadino: 'mereka bilang saya gila!' aku tidak begitu tau siapa dia, yang ku tau dia orang kaya. Dalam biografinya yang kubaca, dia pernah merasakan bangku kuliah di UI Hukum, tapi dia tinggalkan. Sekarang dia menjadi seorang entrepreneur dengan kekayaan melimpah. Dalam bukunya dia mengatakan, "kalau mau sukses dan kaya, tinggalkan kuliah mu!" kira2 begitu dia mengatakan. Aku tersentak, kurasa benar apa yang dikatakan olehnya, tapi cita-citaku bukan menjadi seorang wiraswasta. Cita-citaku adalah menjadi seorang Presiden. Kalau ingin jadi orang kaya yang sukses dan banyak uangnya, aku tak perlu kuliah. Kalau aku kuliah cuma buang2 uang, lebih baik aku menciptakan suatu usaha, seperti Om Bob yang memulai dengan menjual telur ayam negeri keliling yang sekarang berkembang menjadi perusahaan besar. Tapi menjadi entrepreneur bukanlah apa yang aku inginkan. Aku ini seorang intelektual muda dan yang ku tau kampus adalah tempat yang menjadi pusat dimana inetelek2 muda dari penjuru negeri ini berkumpul. Dari kampuslah aku merasa bisa saling tukar pikiran dengan para intelek2 muda lainnya dan mengembangkan pola pikirku. Seorang intelek tidak butuh uang banyak, tugas intelektual adalah membangun negeri ini dengan pikiran-pikirannya. Untuk itu lah aku ingin kuliah dan bertemu dengan teman-teman intelek muda lainnya di kampus....
